13 Juli 2014

Fakta Pemuda Saat Ini!...Terus Harus Bagaimana???

Assalammu’alaikum wr.wb
                                         
Saat ini kita melihat fakta bahwa pemuda khusus nya mahasiswa tidak lagi bersikap kritis terhadap persoalan ummat yang setiap lini aspek kehidupan. Kenapa bisa demikian? karena sekarang era globalisasi dimana kita di suguhkan dengan pemikiran-pemikiran dan budaya-budaya barat yang melenakan kita, sehingga kita bimbang dan tanpa arah mengikuti keinginan syahwat kenikmatan dunia terjerumus kepada kemaksiatan. Contoh Pada kasus narkoba misalnya ternyata Pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan sudah mencapai 4,5 juta jiwa hingga akhir 2012. 

Dari jumlah tersebut, hanya 16.000 jiwa yang masuk panti rehabilitasi.Kepala Pusat Penelitian dan Informasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Darwin Butar Butar menyatakan, pengguna narkoba di Indonesia sekitar 2,2% dari jumlah penduduk produktif sebanyak 133 juta jiwa. ”Usia yang kami survei antara 10-44 tahun. Hasilnya, ditemukan 4,5 juta jiwa yang kami prediksikan sebagai pengguna narkoba.
Dari jumlah itu, sebanyak 4,5% merupakan golongan pekerja,” kata Darwin saat menghadiri sosialisasi hasil riset BNN tahun 2012, di Hotel Orchid, kemarin. Menurut data BNN, terdapat 33.000 pengungkapan kasus narkoba selama 2012. Jawa Timur menempati posisi keempat setelah DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Riau. Untuk menekan angka tersebut, kata Darwin, harus ada kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah. (http://www.koran-sindo.com/node/308993).

Sementara dalam sisi pergaulan bebas menurut Data BKKBN online sekitar tahun 2007, melansir hasil temuan penelitian mengenai seks bebas dikalangan remaja di 5 kota besar Indonesia, juga cukup mengejutkan. Pada penelitian tersebut, Jawa Barat diwakili kota Tasikmalaya dan Cirebon. Hasilnya, 17% remaja Tasik mengaku sudah melakukan seks pra nikah, dan 6,7% remaja Cirebon mengaku penganut seks bebas. Di Bandung sendiri temuan penelitian BKKBN menyebutkan, sekitar 21-30% remaja melakukan seks pra nikah, menyamai DKI Jakarta dan Jogjakarta. Pada Juli-Desember 2006, Annisa Foundation juga pernah melakukan penelitian kepada 412 orang siswa SMP dan SMA di Cianjur. Hasilnya, lebih dari 42,3% pelajar perempuan di kota santri itu, telah melakukan hubungan seks pra-nikah yang dilakukan atas dasar suka sama suka, dan sebagian dilakukan dengan lebih dari satu pasangan.

Sementara itu, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PT2TP2A) Jawa Barat, mendapatkan temuan ada sekitar 7.000 remaja putri di bawah usia 18 tahun menjadi pelacur. Dari jumlah tersebut, 28% di antaranya masih duduk di bangku SMP dan SMA. 
Tahun 2010 BKKBN melaporkan bahwa menurut survey yang dilakukan lembaga itu di Jabodetabek, sekitar 51% remaja—tentu di antara mereka adalah anak-anak sekolah—sudah pernah/biasa melakukan hubungan seks. Setiap tahun data ini semakin meningkat. (http://detikislam.com/share/opini/negara-darurat-seks-bebas-dan-hivaids/)

Dengan melihat realitas seperti di atas bagaimana perasaan kita?. Sedih, malu atau biasa biasa aja hmmm. Janganlah kita seperti orang yahudi (illuminati) agama hanyalah "penjara" dan "racun" yang menyesatkan dan mengerdilkan jiwa manusia. Oleh sebab itu, dengan gaya hidup yang berjiwa 3L (life, love, and liberty; kehidupan, cinta, dan kebebasan), seluruh umat manusia harus mempunyai gaya hidup yang sama. (Dajjal dan simbol setan ; Dr. H Toto Asmara)

Tentunya kita sebagai muslim harus menunjukkan eksistensi kita sebagai muslim sejati yang di mana hanya Islam dengan standar halal dan haram nya dalam setiap aspek langkah perbuatan kita karena ketaatan kita pada Allah Swt. Sehingga setiap bujuk rayu godaan setan yang membisikan di telinga kita untuk melakukan kemaksiatan, diri kita teguh bagaikan karang di tengah ombak yang menerjang. Itulah yang seharusnya yang ada pada diri kita sebagai muslim.

Sembari kita terus perbaiki aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap) sesuai dengan nilai-nilai Islam dengan terus mendekatkan diri kepada Allah Swt, kita juga harus bersikap kritis dan optimis dalam setiap realitas yang terjadi di kalangan teman-teman kita dan kemashlatan masyarakat pada umum nya. Ingat sejarah membuktikan bahwa di tangan pemuda dan mahasiswa lah yang selalu melakukan perubahan di negeri ini. Mahasiswa adalah agen of change, kalau bukan kita siapa lagi? (RF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar